Transit-Oriented Development

TOD tidak seharusnya diartikan sebagai penataan kawasan, karena penyediaan angkutan umum massal sebagai strategi utama TOD, tidak akan mungkin berhasil, bila ...

Mengenal Marka Jalan

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 34 Tahun 2014 Tentang Marka Jalan menyebutkan bahwa ...

Yellow Box Junction

Dengan marka kotak kuning ini diharapkan arus kendaraan di persimpangan atau area konflik lainnya tidak terkunci.

Tabungan, Investasi dan Asuransi

Agar tidak salah dalam memilih mari kenali konsep dasar dari masing-masing produk perbankan tersebut.

Tarekat AL - IDRISIYYAH

Al-Idrisiyyah adalah sebuah pergerakan dan bimbingan Islam yang bermanhaj Tarekat dengan Al-Quran dan As-Sunah sebagai sumber ajarannya

23 January 2017

Mengenal Reksadana

Beberapa waktu lalu seorang teman menuliskan status dalam akun media sosialnya, akan keingintahuan tentang Reksa dana (RD). Salah satu model atau alternatif investasi jasa keuangan yang ada saat ini. Namun sepertinya memang masih banyak yang belum mengetahui mengenai produk/instrumen investasi jasa keuangan yang satu ini.

Melalui blog ini, saya mencoba berbagi info mengenai reksa dana secara lebih luas, Semoga bermanfaat bagi anda yang membaca.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27) dinyatakan Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat (pemodal, investor) yang untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi (MI).

Dengan demikian Reksadana diartikan sebagai bentuk atau pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen jasa keuangan seperti saham, surat hutang, valuta asing, pasar keuangan.

Kumpulan dana itu dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Manajer invetasi inilah yang akan melakukan investasi dana-dana tersebut dan mengelolanya untuk mencapai tujuan, yaitu meningkatkan nilainya.

Secara sederhana reksa dana terbagi dalam empat jenis, dimana masing-masing dibedakan berdasarkan kecendrungan instrumen jasa keuangan yang akan dimanfaatkan dalam mencapai tujuannya, yaitu:

  1. Reksadana Pasar Uang (RDPU): Pada RDPU, manajer investasi (MI) menginvestasikan uang anda ke dalam instrumen-instrumen investasi pasar uang seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi (surat utang) yang jangka waktunya < 1 tahun.
  2. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT): Pada RDPT, MI akan menginvestasikan sebagian besar uang anda ke dalam obligasi. Sisanya bisa diinvestasikan ke saham dan/atau instrumen-instrumen investasi pasar uang.
  3. Reksadana Campuran (RDC): Pada RDC, MI akan menginvestasikan uang anda secara berimbang ke dalam saham dan obligasi.
  4. Reksadana Saham (RDS): Seperti yang sudah anda ketahui, pada RDS, MI akan menginvestasikan sebagian besar uang anda ke dalam saham. Sisanya bisa diinvestasikan ke dalam instrumen-instrumen investasi pendapatan tetap dan pasar uang.
Masing-masing jenis reksa dana memiliki karakternya masing-masing di mana secara umum jenis nomor 1 (RDPU) dan nomor 2 (RDPT) memiliki potensi yang lebih pasti dengan resiko minimum namun tingkat keuntungan biasanya tidak banyak, sekitar 6% sampai dengan 10% per tahun. Selanjutnya nomor 3 (RDC) dan nomor 4 (RDS) memiliki potensi yang lebih tinggi dengan resiko lebih besar. Untuk  RDS misalnya, dapat memberikan keuntungan antara 12% hingga 40% namun jenis RD ini juga memiliki potensi kerugian mengingat pergerakan harga saham yang dinamis (naik-turun) sesuai kondisi pasar.

Untuk itu, dalam memilih RD meskipun dana investasi akan dikelola oleh MI, kita tetap harus cermat mempertimbangkan pilihan. Saat ini mungkin ada puluhan MI yang menawarkan produk reksadananya masing-masing dengan berbagai macam nama, dan mungkin terdapat ratusan produk RD di Indonesia dan MI tersebut. Untuk itu jangan lupa untuk mengenali lebih dalam baik pengalaman prestasi MI maupun RD-nya. Dengan demikian anda dapat memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalisir potensi kerugian.

Khususnya pada saat waktu masuk/investasi untuk pertama kalinya, ada baiknya melihat kondisi pasar dahulu.