Transit-Oriented Development

TOD tidak seharusnya diartikan sebagai penataan kawasan, karena penyediaan angkutan umum massal sebagai strategi utama TOD, tidak akan mungkin berhasil, bila ...

Mengenal Marka Jalan

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 34 Tahun 2014 Tentang Marka Jalan menyebutkan bahwa ...

Yellow Box Junction

Dengan marka kotak kuning ini diharapkan arus kendaraan di persimpangan atau area konflik lainnya tidak terkunci.

Tabungan, Investasi dan Asuransi

Agar tidak salah dalam memilih mari kenali konsep dasar dari masing-masing produk perbankan tersebut.

Tarekat AL - IDRISIYYAH

Al-Idrisiyyah adalah sebuah pergerakan dan bimbingan Islam yang bermanhaj Tarekat dengan Al-Quran dan As-Sunah sebagai sumber ajarannya

22 March 2017

I Want To Become a Smart Phone: Cita-Cita Mengejutkan Seorang Anak Kecil

Memiliki smart phone (telepon pintar) memang dapat sangat bermafaat bagi pemiliknya, selain sebagai alat komunikasi, smart phone juga dapat membantu kita menghilangkan kejenuhan dengan berbagai fungsi dan aplikasi yang menarik dan menyenangkan.

Namun dibalik manfaat tersebut, penggunaan smart phone tanpa sadar membuat pemiliknya melupakan dunia di sekitarnya.

Salah satunya seperti cerita dalam video berikut ini di mana seorang anak merasa di abaikan oleh orang tuanya. Hingga begitu besarnya keinginan anak untuk mendapat perhatian dari kedua orang tua, hingga ia bercita-cita ingin menjadi smart phone.

Berikut ini adalah potongan terjemahan kutipan alasan seorang yang bercita-cita ingin menjadi smart phone dalam video yang berjudul "I Want To Become a Smart Phone" yang diunggah oleh akun Youtube bernama Leony's Works
Orang tua saya sangat menyukai smart phone
Kemanapun ayah saya pergi, dia selalu membawa smart phn bersamanya
Tapi dia tidak pernah membawa saya bersamanya
Ibu saya menerima telepon secepat mungkin ketika berdering
Tapi ibu saya tidak datang kepada saya bahkan ketika saya menangis
Ayah saya bermain game dengan smart phonenya
Tapi dia tidak pernah bermain dengan saya
Saya meminta ayah untuk memangku saya, tapi dia tidak melakukannya, ayah saya selalu memegang smart phone
Jika saya meminta ibu saya untuk bermain dengan saya, dia berteriak kepada saya dengan berkata "apa kamu tidak lihat saya sedang bicara di telepon?"
Ayah saya tidur dengan smart phone di sampingnya, tapi ayah saya tidak pernah tidur memeluk saya.
Ibu saya tidak pernah lupa men-charge smart phone, tapi terkadang ibu saya lupa memberi saya makan
Cita-cita saya ingin menjadi smart phone dan selalu berada disamping ibu dan ayah.
 
Berikut ini adalah video lengkapnya:

(Video courtesy Youtube / Leony's Works)

Video tersebut mungkin dibuat dengan skenario, namun bukan tidak mungkin cerita di dalamnya menggambarkan fenomena saat yang terjadi pada sebagian keluarga disekitar kita atau bahkan keluarga kita sendiri.

Semoga kita dapat memanfaatkan teknologi yang tersedia dengan sebenar-benarnya kebutuhan tanpa mengabaikan hak dan kewajiban kita sebagai manusia sebagai mahluk sosial.

19 March 2017

Pejalan Kaki dan Eskalator

Seiring perkembangan pembangunan, eskalator kini semakin sering ditemukan di area publik, dipergunakan oleh pejalan kaki pengguna transportasi umum. Selain di bandara, kini eskaltor telah terpasang di beberapa stasiun KRL Commuterline Jabodetabek, seperti di Stasiun Sudirman, Stasiun Pal Merah dan Stasiun Tanah Abang. Beberapa saat mendatang selain pada stasiun KRL, pembangunan MRT dan LRT yang juga tengah berjalan, dengan elevasinya yang berada di atas dan di bawah tanah, dipastikan eskalator akan semakin sering digunakan.

Salah satu eskalator di Stasiun Tanah Abang
Dengan semakin banyaknya penggunaan eskalator di ruang publik, ada baiknya kita mencontoh perilaku di negara tetangga, tentang bagaimana warganya menggunakan eskalator secara bersama pada area publik yang ramai/sibuk.

Seperti halnya berkendara, di mana pada satu ruas ada kendaraan bergerak lebih lambat, dan kendaraan lain yang lebih cepat, diatur dengan posisi lajur jalan. Maka pejalan kaki khususnya dalam menggunakan eskalator sebaiknya dapat menempatkan dirinya pada sisi yang tepat, mengingat lebar esklator pada umumnya cukup untuk dua baris pejalankaki.

Dalam hal ini sesuai kebiasaan kita, dimana mendahului melalui sisi kanan. Maka pengguna eskalator yang tidak terburu-buru atau cukup dengan berdiri diam di atas eskalator, bisa menempatkan  dirinya di sisi kiri, sedangkan pejalan kaki yang ingin lebih cepat dapat sambil terus berjalan mendahuli dengan menggunakan eskalator di sisi kanan. Sebagaimana dapat dilihat pada video berikut ini.

(Video Courtesy Youtube / epSos.de)

Mari saling menghargai sesama pejalan kaki.
Semoga bermafaat!