11 September 2018

Nilai Tukar Dolar Naik, Kenapa Ribut?

Dolar naik bikin ribut semua orang. Katanya, hidup bakal lebih susah ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar. Lalu, bagaimana pengaruhnya buat kita?

Satu hal yang pasti, harga barang impor pasti melonjak ikut naik. Sebab, dalam dunia perdagangan internasional pelaku bisnis seolah telah menjadikan dolar sebagai standar transaksi jual belinya.

Mungkin anda berfikir, kalau begitu paling hanya sektor industri yang akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar dolar. Buat rakyat kecil apakah akan terasa?

Di zaman sekarang ini, terjadinya produksi, hingga konsumsi suatu produk oleh masyarakat tentu tak lepas dari rantai proses yang memanfaatkan komponen-komponen impor. Disamping pola yang panjang dan rumit tersebut ada gambaran sederhana dimana masyarakat akan langsung merasakan efek dari naiknya nilai dolar.

Komoditas yang bisa berdampak langsung akibat naiknya nilai dolar.
  1. Elektronik, tidak ada membantah sebagian besar barang barang elektronik adalah impor atau menggunakan komponen utama dari luar negeri.
  2. Beras, sebagai makanan pokok, komsumsi beras Indonesia sangat tinggi, sehingga tidak jarang Pemerintah mengambil kebijakan untuk memenuhi kebutuhan besar masyarakat dengan mendatangkan beras impor.
  3. Tahu dan tempe, makanan berprotein tinggi ini memang terkenal sebagai makan khas Indonesia, namun tahukah anda bahwa kacang kedelai untuk bahan bakunya saat ini banyak kita impor dari Amerika.
  4. Gula, pada zaman penjajahan Belanda Indonesia pernah tercatat sebagai produsen gula kedua terbesar di dunia, namun kini kita importir terbesar 3 dunia (Tito Pranoloh, dalam merdeka.com) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  5. Garam, siapa menyangka Indonesia, negara dengan garis pantai terpanjang kedua dunia ini melakukan impor garam? Tapi itulah kenyataannya.
Barang atau bahan makanan tersebut di atas hanyalah contoh, sesungguhnya masih banyak lagi komoditas yang dikonsumsi masyarakat akan terpengaruh oleh nilai tukar dolar.

Sektor ternak juga berpotensi terpengaruh karena pakan ternak juga masih banyak mengandalkan impor. Artinya, harga daging ayam hingga sapi berpeluang naik mengikuti tren kenaikan dolar.

Coba datang ke pasar atau swalayan, lihat jenis buah-buahan yang dijual, bisakah kita menghindari konsumsi buah impor? Atau lihat pula berbagai kebutuhan rumah tangga, tidak sedikit barang yang dimpor langsung dari negara asalnya.

Pengaruh lainnya adalah utang perusahaan dengan uang dolar jadi meningkat karena nilai tukar dolar naik. Ujungnya adalah perusahaan berpotensi menaikkan harga produknya untuk menutup utang. Yang artinya masyarakat sebagai konsumen harus menerima kenyataan, membeli produk dengan harga lebih mahal.

Jadi, sudah pahamkan? Bagaimana nilai dolar itu bisa berpengaruh terhadap daya beli masyarakat?

0 comments: